RSS

Ketika pendidikan di anak tirikan


pendidikan anak bangsa
pendidikan
Pendidikan sebuah hal yang sangat penting bagi suatu masyarakat dalam sebuah bangsa, dalam dimensi pendidikan ini manusia-manusia diajarkan nila-nilai intelktual maupun emosional dan tak lepas juga nilai-nilai spiritual. Suatu Negeri dikatakan negeri yang maju ketika masyarakatnya telah mencapai tingkat pendidikan yang tinggi, angka kemiskinan yang rendah dan meratanya distribusi pendapatan bagi masyarakatnya. Sadar ataupun tidak pendidikan menjadi hal yang paling penting dalam usaha mencapai kemakmuran dalam masyarakat
, namun hal tersebut terasa kontras jika melihat kondisi yang berkembang, Pendidikan menjadi prioritas ke sekian dalam pandangan pemerintah, hal ini  dalam berimbas pada paradigma yang berkembang di masyarakat. Dalam paradigma masyarakat, suatu negara dikatakan maju ketika pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. Kondisi ini menyebabkan masyarakat kita juga hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, kondisi ini mengakibatkan tidak begitu diperhatikannya segi pendidikan. penitikberatan pertumbuhan ekonomi ini juga berimbas kurang diperhatikanya tingkat kemiskinan, pemerataan distribusi pendapatan dikalangan masyarakat. Bahkan pada klimaksnya ketika segi pendidikan benar-benar dilupakan, kondisi ini memang sebuah paradoks, bagaimana tidak, pendidikan yang merupakan hal terpenting dalam masyarakat malah justru tidak begitu diperhatikan, tidak diperhatikan dalam artian tidak jelas maksud dan tujuan dengan diselenggarakanya pendidikan di negeri ini, hal ini diperparah dengan kondisi pendidikan yang sudah jelas gagal menciptakan manusia yang cerdas secara intelektual maupun emosional namun tetap dipertahankan, belum lagi kita membicarakan dinamika pendidikan dikalangan masyarakat kita sudah dipusingkan dengan terkaburnya maksud dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.

Jika kita menengok kondisi pendidikan maka tidak luput juga kita akan membicarakan tingkat pendidikan dalam masyarakat, coba kita tengok kondisi tersebut di negeri kita ini, tingkat pendidikan dikalangan masyarakat masih tergolong cukup rendah dan belum merata, kondisi ini tercerminkan dengan masih tingginya angka butagrahita dalam masyarakat, terlebih jika mereka adalah masyarakat miskin kota maupun masyarakat yang jauh dari perkembangan peradaban. Masih rendahnya tingkat pendidikan untuk masyarakat ini sebenarnya disebabkan oleh banyak factor, diantara factor tersebut adalah tingginya biaya pendidikan di negeri ini, ketika biaya pendidikan ini sudah sedemikian mahalnya maka menjadi hal yang menarik, bagaimana tidak ,setiap tahunya pemerintah menganggarkan 20% dari APBN untuk biaya pendidikan ini, idealnya dengan anggaran yang besar tersebut pemerintah dapat menciptakan sebuah pendidikan yang berkualitas dengan harga yang murah untuk masyarakat bahkan pendidikan gratis untuk masyarakat, karena memang sudah tugas pemerintah untuk menjadi garda terdepan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Namun nampaknya dimensi pendidikan sekarang ini bukan menjadi prioritas utama pemerintah, pemerintah hanya memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dan efeknya pun seperti domino dalam kehidupan masyarakat, dimana sekarang masyarakat seolah-olah telah masuk ke dalam scenario pemerintah, secara perlahan-lahan pendidikan ini mulai dikesampingkan oleh masyarakat, dikesampingkan dalam artian mereka melupakan esensi dasar dari pendidikan, pendidikan dimata mereka tak lebih hanya sebuah tuntutan jaman maupun syarat formalitas saja. Ketika perekonomian dianggap menjadi target utama dalam pembangunan maka konsekuensi logisnya bidang pendidikan dijadikan anak tiri dan imbasnya tingkat pendidikan mengalami pertumbuhan yang tidak merata dan semakin banyaknya generasi-generasi penerus bangsa yang tak mampu mengenyam pendidikan di negeri ini. Ketidakmerataan tingkat pendidikan ini tergambarkan saat kita membandingkan tingkat pendidikan di Ibukota dengan tingkat pendidikan masyarakat di pelosok negeri maupun daerah, saat tingkat pendidikan di daerah perkotaan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi sedangkan tingkat pendidikan di pelosok negeri masih jauh dari kata layak, di daerah perkotaan tingkat pendidikan memang sudah dipandang sebagai hal yang tak kalah penting, kondisi ini tak lain disebabkan sudah cukup tingginya tingkat pertumbuhan perekonomian sehingga focus merekapun sudah beralih ke segi pendidikan, hal ini sangat kontradiktif jika melihat kondisi yang terjadi di daerah, mereka masih berkutat dalam dimensi pertumbuah ekonomi karena memang hal itulah yang dijadikan focus Pemerintah, sehingga mau tidak mau masyarakat pun akan ikut dalam program yang memang menjadi prioritas pemerintah. (Penulis : GS) 


Baca Juga :

  1. Marhaenisme
  2. Substansi Pendidikan
  3. Budaya Korupsi
  4. Eksistensi Pancasila

0 komentar:

Posting Komentar

© 2012 All Right Reserved - Manusia biasa | By: Galih Susanto | Supported By FDKM | Special Thanks to My Mom (alm.Ibu Kustatimah) Top